Kamis, 09 Mei 2013

Sifat Anak dan Pengorbanan Seorang Anak (Kamis, 17 Februari 2011)


Menurut gue, seorang manusia dapat dikatakan masih anak2 bila dia berada pada umur 0-12 tahun.

Sifat anak kecil yang harus kita tiru :
1. Jujur dan polos
Ada seorang Kakak yang malas untuk mengangkat telepon dari mantan pacarnya. Lalu ia menyuruh adiknya yang berusia 5 tahun untuk mengangkatnya. Si Kakak menyuruh Si Adek untuk berbohong, "Dek, bilang aja kalo Kakak lagi pergi". Dan ketika Si Adik mengangkat telepon, ia berkata kepada orang di seberang telepon "Kata Kakak, Kakaknya lagi pergi". Apa maknanya? Si Adik yang masih sangat polos, tidak sengaja mengucapkan "Kata Kakak,,,", itu artinya dia sedang disuruh berbohong. Dia sangat sulit untuk berbohong, maka dari itu bahasa yang dipakai oleh Si Adik mudah diketahui kalau dia sedang disuruh untuk berbohong.

2. Optimis
Coba kita tanyakan kepada anak2 yang masih duduk di bangku Taman Kanak2, "Adek, kalo udah gede mau jadi apa?". Jawaban mereka hampir serupa, "Aku mau jadi Presiden", "Aku mau jadi Dokter", "Aku mau jadi Pilot", "Aku mau jadi Insinyur". Itulah cita2 mereka, rasa optimis mereka sudah ada sejak usia dini. Meskipun rasa optimis itu semakin pudar seiring dengan perkembangan otak dan pergaulan, tetapi mereka sudah memiliki tujuan hidup yang pasti. Sebuah harapan yang mereka yakini akan tercapai, meskipun mereka belum tahu bagaimana cara mencapainya dan apa saja kesulitan yang akan mereka hadapi dalam mencapai cita2nya.

3. Imajinatif dan Kreatif
Kita pasti tahu film Kartun Rugrats yang muncul di layar televisi dan cukup bertahan lama untuk terus ditayangkan pada sekitar tahun 2007. Di dalam film itu, para balita memiliki imajinasi untuk bermain. Misalkan, garasi mereka anggap seperti ruang angkasa. Dan mobil2an mereka dianggap seperti pesawat terbang. Kemudian mereka asyik bermain dengan imajinasi mereka. Dalam hal ini, saya tidak menyarankan agar kita terlalu asyik terhadap imajinasi kita masing2 dan kemudian tidak mempedulikan keadaan orang lain. Masing2 dari kita bisa berimajinasi/bermimpi, kemudian kita berusaha untuk merealisasikan mimpi tersebut.
Kedua keponakan saya juga cukup kreatif dalam menciptakan permainan baru. Si Kakak yang kini berusia 3,5 tahun dan Si Adik yang kini berusia 2 tahun bermain bersama. Mereka memiliki lemari pakaian yang besar dengan pintu yang bisa digeser-geser. Mereka menggeser pintu lemari kemudian berdiri di pojokan lemari. Kemudian mereka berpura-pura menjadi Kondektur bus. Mereka menjadi memiliki mainan baru yang sangat sederhana, tetapi memiliki kesenangan sendiri. Kreatifitas yang dimiliki oleh tiap orang dapat muncul secara tiba2 ataupun muncul di dalam kondisi jiwa yang terdesak.

4. Mau belajar
Mungkin kita sudah sering mengajari anak2 kecil untuk mengucapkan terima kasih, meminta maaf, belajar untuk menghitung dan membaca, bagaimana cara yang baik untuk makan, atau hal2 baik lainnya. Dan kita juga mengajarkan untuk tidak boleh berbuat ini-itu, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dan mayoritas anak2 mau untuk belajar. Semakin hari, pengetahuan dan pengalaman mereka semakin bertambah karena mereka siap untuk belajar hal2 baru. Mereka mau menerima hal2 baru untuk merubah mereka ke arah yang lebih baik.

Sifat negatif anakkecil yang tidak boleh kita tiru :
1. Egois
Bila kita memberikan sebuah barang kepada dua orang anak kecil, apa respon mereka? Berebutan. Ya, mereka pasti saling merebut barang tersebut untuk mereka miliki sepenuhnya. Itulah keegoisan seorang anak kecil. Di dalam kasus lain, meskipun kedua anak tersebut sudah memiliki barang yang sama, tetapi salah satu dari anak itu tetap merebut barang dari tangan anak yang lain.

2. Sering merasa iri
Suatu hari saya pergi ke pusat perbelanjaan bersama kedua keponakan saya. Salah satu dari mereka, ingin dibelikan sabun cair. Kemudian yang satu lagi juga ikut2an meminta dibelikan sabun cair. Rasa iri itu sangat terlihat. Dan akhirnya saya memutuskan untuk membeli 1 buah sabun cair, asalkan mereka saling berbagi dalam menggunakan sabun cair tersebut. Untung saja mereka bisa saling mengalah pada sat itu.

3. Mudah untuk dibohongi, dihasut, diperdaya
Hal ini terjadi karena sifat anak kecil yang cenderung polos dan belum tahu apa2, jadi mereka mudah untuk percaya terhadap suatu kebohongan atau mudah untuk diajak pergi entah kemana.

4. Sering tertarik terhadap hal2 yang sebenarnya tidak berguna dan tidak bisa menetapkan prioritas
Mungkin ini terjadi karena daya imajinasi anak kecil sangat tinggi, maka dari itu barang2 sekecil apapun dapat menghadirkan kepuasan tersendiri bagi mereka. Seperti yang kita lihat pada Penjual Mainan seperti kartu2, balon tiup, pistol2an, yang menurut kita sangatlah tidak berguna, tetapi mereka menyukai barang2 tersebut.

          Tadi sore, sekitar pukul 15.00 WIB, saya makan di kantin kampus bersama dengan teman2 saya. Saya memesan makanan, kemudian saya kembali ke meja. Sesampainya saya di meja, teman saya berkata, "Beli tuh Kak!". Saya bingung, "Beli apaan?". Kemudian saya melihat dua orang anak perempuan yang masing2 berumur sekitar 8 tahun dan 5 tahun yang berdiri di sisi meja kantin.

Saya bertanya, "Emang kamu jualan apa Dek?"
"Ini", jawab Si Kakak sambil menyodorkan bakul bulat kecil yang terbuat dari rotan.
Saya melihat dagangannya, ada pita2 kecil sekitar 10 buah, 1 buah gantungan berbentuk rumah untuk digantung di depan pintu kamar/di dinding, 1 buah gantungan berbentuk pohon natal merah beserta bintang diatasnya.

"Harga gantungannya berapa Dek?", lanjutku kemudian.
"2.000", jawabnya polos.
"HAH?? 2.000??? Ya ampun Dek, gantungan kayak gini minimal harganya 5.000. Murah amat kamu jual 2.000!", jawabku spontan. Kali ini aku mengajarinya Ilmu Dagang. Karena setahuku, gantungan2 seperti itu biasanya dijual minimal Rp 5.000.
Dan anak itu hanya terdiam.

"Terus, pita2 itu kamu jual berapa?", tanyaku lagi.
"500 dapet 3 pita", jawabnya tenang.
"Ckckck... Terlalu murah", jawabku geregetan.

"Emang, untuk apa kamu dagangin ini barang?", tanyaku heran. Karena menurutku, barang2 itu tidak terlalu pantas untuk diperdagangkan. Pita yang dijual bukanlah pita yang bagus, hanya pita2 sederhana. Tapi aku langsung berdecak kagum saat anak itu berkata bahwa pita2 tersebut mereka yang buat sendiri. Gantungan pohon natal merah itupun dia jual di saat momen Natal dan Tahun Baru sudah lewat. Saya dan teman saya sempat berpikir bahwa barang2 tersebut merupakan barang2 bekas dari rumah mereka. Lumayan untuk dijual, dari pada terbuang.

"Aku mau beli kado untuk Mama, besok Mama ulang tahun", jawab anak itu dengan ramah. Saya langsung terenyuh.
'Ya Tuhan, betapa baiknya anak ini. Dia rela berjualan untuk membeli kado yang akan dia berikan kepada Mamanya esok hari', pikirku.

          Kemudian aku berpikir, berapa uang yang akan mereka dapatkan kalau barang2nya hanya mereka jual dengan harga yang sangat murah?

"Kok kamu baru nyari uangnya sekarang sih Dek? Ulang tahunnya besok, sekarang baru nyari uang, belom lagi beli kadonya", aku menasehati mereka.
"Kami punya tabungan juga Kak, kemarin2 sudah menabung", lanjut anak itu.
'Oh, berarti uang untuk membeli kadonya kemungkinan sudah cukup. Ya, semoga saja cukup. Tapi kado apa yang hendak mereka berikan kepada Mama mereka ya?', gumamku.

"Oh, ya udah. Aku beli gantungan pohon Natal yang merah ya. Ini uangnya, kembali 5.000", sahutku sambil memberikan selembar uang Rp 10.000. Aku memilih gantungan pohon Natal merah itu karena hanya itu barang yang sangat menarik untukku. Dan menurutku, itu bisa digantungkan di Pohon Natalku pada hari Natal tahun 2011 nanti. Lumayan untuk menambah hiasan Pohon Natalku.
"Aku juga beli gantungan rumah2an yang ini", sambung temanku.
Masing2 dari kami memberikan Rp 5.000 kepada anak itu. Karena kami kasihan, kami membelinya dengan harga Rp 5.000, yang tadinya Rp 2.000.

          Betapa beruntungnya Mama dan Papa mereka karena memiliki anak seperti mereka. Dan ku pikir, kedua anak itu sudah membuat Allah tersenyum bangga karena memiliki anak2 seperti mereka. Anak yang berbakti kepada orang tua dan mau berkorban untuk orang tua.

Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati kita semua.



Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Sifat Anak dan Pengorbanan Seorang Anak (Kamis, 17 Februari 2011) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 17 Februari 2011 pukul 22:40"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar