Kamis, 09 Mei 2013

Selasa, 26 April 2011 (Belajarlah dari Cicak)


          Gue inget banget. Waktu dulu, sangking terburu-burunya gue, gue pernah lari dari pintu depan rumah menuju ke dapur, melewati ruang tamu. Tanpa sengaja, gue nginjek seekor cicak yang lagi nyeberang dari arah sofa ke arah meja tamu. Akhirnya putuslah ekor cicak itu dan ekornya menggelepar-gelepar di lantai. Sedangkan si cicak udah menyusup masuk ke bawah meja tamu. Gue ngeliat ekor cicak itu dengan rasa iba yang teramat sagat. Kasian,, Gue pikir cicak itu mati, gue jadi merasa berdosa. Mmm,,, Gak taunya itu trik si cicak untuk melarikan diri dari ancaman bahaya. Ckckckc...

          Di rumah gue emang banyak banget cicak. Entah dari mana datangnya cicak2 itu, tiba2 udah beranak-cucu aja. Dan waktu dulu, gue sama Abang gue suka iseng kasih makan cicak. Jadi, di bawah meja tamu gue taruh beberapa butir nasi. Maksudnya supaya cicak itu keluar dan makan nasi yang kami kasih. Bener, cicak itu keluar dan melahap beberapa butir nasi di lantai itu. Walhasil, cicak di rumah gue gemuk sejahtera kayak pemiliknya. Hohoho... Tapi sekarang, kami jarang kasih makan cicak2 itu. Toh juga mereka udah pada gede, bisa cari makan sendiri. Hahaha...

          Tadi malem ada cicak di lantai kamar mandi, sepertinya cicak itu baru "terjun bebas" dari atap kamar mandi. Kulitnya basah dan sedikit keriput. Gue pun gak sengaja nyiram cicak itu. Dan, respon cicak itu adalah : Lari dengan cepat, melawan arus air. Terus, gue siram lagi si cicak itu. Bukan karena iseng, gue cuma mau membawa cicak itu ke pinggiran, supaya nanti dia panjat dinding kamar mandi dan naik ke atap kamar mandi. Eh, gak taunya si cicak itu malah makin ke tengah, sok2 ngelawan arus. Walhasil, gue loncat2an karena cicak itu lari ke arah gue, gue menghindar sedemikian rupa supaya cicak itu gak nyentuh kaki gue. Ya,, gue sih gak takut sama cicak. Cuma, agak sedikit jijik aja. Hehehe,,,

          Kalo gue pikir2, emang kita harus kayak cicak itu, "melawan arus". Disaat cicak itu gue siram pake air, disaat itu pula si cicak lari melawan arus dengan cepat. Disaat kita sedang menghadapi masalah, jangan sampai kita "terbawa arus". Entah kita jadi terlibat Narkoba dan Free Sex sebagai solusi "miring" dari masalah kita, ataupun terlalu terlena oleh kesedihan kita, dan kemudian kita hanya bisa meratapi diri tanpa memikirkan solusi dari masalah kita.

          Cicak itu pun lari dengan kuat saat gue siram air. Artinya, semakin dia "dicobai" atau diberi tantangan, semakin dia menjadi kuat. Kalo diinterpretasikan ke dalam kehidupan manusia, "Masalah hadir untuk mendidik, mendewasakan dan membentuk kepribadian manusia". Ya, semakin kita dapet banyak masalah, kita bisa semakin dewasa. Dan, bersyukurlah kalau Tuhan masih mengizinkan kita untuk dicobai. Itu artinya, Tuhan masih menyayangi kita. Karena itulah, Dia memberikan pencobaan untuk mendewasakan kita. Supaya kita tetap bertumbuh di dalam Dia.

          Dan hal lain yang perlu kita pelajari dari cicak adalah kesabarannya dalam menunggu mangsa. Dia gak takut kalo dia gak dapet makanan (kan makanannya serangga yang bisa terbang semua, mulai dari laron, nyamuk, lalat). Dia juga gigih mengejar mangsanya, gak diem di tempat aja. Nah, manusia juga dituntut untuk sabar dan gigih kayak cicak loh.

           Bukan maksud gue untuk menyejajarkan manusia dan hewan. Manusia memang jauh lebih tinggi derajatnya dari pada hewan, karena manusia punya akal, budi, nurani. Tapi manusia yang bijak akan belajar dari mana saja. Kehidupan hewanpun bisa kita jadikan materi pembelajaran. Asal, yang kita tiru itu yang baik2nya aja. Eh, tapi jangan belajar Ilmu Tipu Muslihat dari si cicak ya. Kan si cicak mutusin ekornya untuk mengecoh penyerangnya. Tipu2 saja si cicak itu. Ckckck... Aku pun tertipu olehnya. Resek tuh cicak. Hahha...

Semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan memberkati.



Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Selasa, 26 April 2011 (Belajarlah dari Cicak) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 26 April 2011 pukul 12:53"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar