Jumat, 10 Mei 2013

Sebuah Refleksi Tentang Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan (Senin, 31 Desember 2012)



            “Yesterday is a past, today is a present, tomorrow is a future”, kalimat ini sangat menarik hati saya. Jika dialihbahasakan menjadi, ”kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah masa kini, besok adalah masa depan”. Masa lalu akan menjadi kenangan, masa kini adalah anugerah, dan masa depan adalah harapan.


           Dalam kamus, kata present tidak hanya diartikan sebagai “masa kini”, tetapi juga sebagai “hadiah”. Mengapa “hari ini” dikatakan sebagai sebuah hadiah atau anugerah ? Kehidupan merupakan anugerah dari Maha Kuasa. Demikian juga dengan waktu, sama seperti kehidupan, diberikan secara cuma-cuma oleh Sang Pencipta. Tetapi sesuatu yang diberikan cuma-cuma itu jangan disia-siakan, pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5 : 16). Waktu terus berjalan dan tak dapat diulangi atau diputar kembali. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Kehidupan manusia pun tetap berjalan, seiring berjalannya waktu. Umur bertambah, kedewasaan meningkat, dan pengetahuan berkembang, semua kita alami dalam kehidupan kita. Kemarin tidak akan kembali lagi, bahkan tidak akan sama dengan hari ini. Demikian juga besok, tidak akan sama dengan hari ini atau kemarin. Masa lalu digantikan oleh masa kini, dan masa kini akan berganti menjadi masa depan.

            Saya pernah membaca sebuah artikel mini di media sosial yang mengumpamakan kaca spion sebagai masa lalu dan kaca mobil sebagai masa depan, “Kenapa kaca spion di kiri dan di kanan mobil jauh lebih kecil dari pada kaca mobil di depan ? Jika dilihat dari ukurannya, pastilah kaca spion jauh lebih kecil dari pada kaca mobil. Kalau dilihat dari fungsinya, kaca spion digunakan untuk melihat ke belakang, yaitu melihat jarak dan posisi kendaraan lain. Sedangkan kaca mobil digunakan untuk melihat ke depan, yaitu melihat jarak dan posisi kendaraan yang di depan sekaligus untuk memfokuskan laju kendaraan yang dikemudikan. Jika ditransformasikan ke dalam kehidupan manusia, kita hanya diperbolehkan melihat sedikit hal dari masa lalu kita, sesuai dengan ukuran kaca spion yang kecil untuk melihat ke belakang. Sedangkan untuk melihat ke depan, kita diharuskan untuk menggunakan kaca mobil yang besar. Intinya, kita tidak boleh memfokuskan pandangan kita untuk melihat ke belakang, yaitu masa lalu kita. Tetapi sebaliknya, kita harus memfokuskan pandangan kita ke depan, yaitu masa depan kita”, seperti itulah yang tertulis dalam artikel tersebut. Benar saja, seorang pengendara bisa menabrak kendaraan yang ada di depannya karena terlalu memfokuskan pandangan pada kaca spion untuk melihat kendaraan di belakangnya. Sama seperti seseorang yang terlalu fokus dengan masa lalunya, sehingga ia melupakan masa depannya.

            Waktu terus berjalan, kita tidak akan tetap hidup dalam masa lalu karena ada masa depan cerah yang harus kita jalani. Jangan sampai masa lalu kita yang buruk menghambat masa depan kita yang cerah. Karena orang yang hidup dalam masa lalu tidak akan bergerak maju, bahkan ia semakin berjalan mundur. Ia selalu terkubur dalam masa lalunya yang buruk sehingga kakinya sulit untuk melangkah ke masa depan. Memang benar, masa depan akan hadir dan dapat kita jalani karena ada masa lalu yang sudah kita tempuh. Kita juga tidak boleh melupakan masa lalu yang pernah mengajarkan kita akan arti kehidupan, belajar dari kesalahan melalui kejadian baik dan buruk. Tetapi masa depan tidak boleh terhambat oleh  masa lalu.

            Menjelang tahun yang baru, banyak kejadian yang sudah kita alami di tahun ini maupun di tahun-tahun sebelumnya. Kejadian masa lalu yang baik atau buruk, senang atau sedih, suka atau duka, kecewa atau bahagia, tidak ada sedetikpun momen yang terlewatkan di tahun yang telah kita jalani ini. Dendam amarah, tawa bahagia, tangis haru, serta senyum sukacita, semua sudah kita rasakan di tahun ini. Terlalu banyak kejadian yang sudah kita alami, tak terhitung jumlahnya, bahkan sampai ada beberapa kejadian yang kita lupakan semasa kita hidup.

            Jika ada dendam atau kepahitan, lupakanlah. Namun ingatlah semua kejadian yang membuat hati gembira karena “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17 : 22). Forgive and forget. Maafkanlah dan lupakanlah kesalahan dan perbuatan orang tersebut, tetapi jangan sampai kita melupakan dan tidak memperdulikan lagi si orang yang bersalah tersebut. Mengampuni dengan sungguh. Bagaimana caranya ? Silahkan baca pada artikel saya di link berikut ini : http://www.facebook.com/notes/windy-sitinjak/mengampuni-lebih-sungguh-sabtu-14-januari-2011/490821653610.

            Jika masa lalu kita bahagia tetapi kemudian kita terjatuh sehingga masa kini dan masa depan kita dipertanyakan kelangsungannya, berusahalah untuk meraih kembali kejayaan di masa silam. Jangan terlalu mengagung-agungkan kejayaan di masa lalu sehingga meruntuhkan masa depan yang seharusnya lebih jaya dari masa lalu. Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kekuatan kita seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 10 : 13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”.

            Kegagalan bukanlah akhir segalanya, melainkan awal dari keberhasilan. Bahkan dalam kegagalan, sesungguhnya Tuhan sedang bekerja seperti yang ditulis dalam 2 Korintus 12 : 9 “Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.". Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”.  Kita harus bangkit dari kegagalan kita, teruslah berusaha dan jangan malas, seperti yang diberitakan Allah dalam Amsal 6 : 6 “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:”. 

            Jika kita takut akan hari esok dan kita khawatir akan masa depan kita, percayalah bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar, hebat, kuat dan berkuasa dari apapun yang ada di dunia ini. Kita tidak boleh khawatir seperti yang ada tertulis dalam Lukas 12 : 22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” dan Filipi 4 : 6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”. Tetapi, kita tidak hanya dituntut untuk berdoa, melainkan juga harus berusaha. Tidak hanya sekedar beriman tetapi juga bertindak, seperti yang tertulis dalam Yakobus 2 : 26 “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”.

                Apapun masalah yang kita hadapi esok hari atau bahkan tahun depan, percayalah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan masa depan yang baik bagi kita seperti yang tertulis dalam Yeremia 29 : 11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”.

            Masa depan yang adalah harapan akan kita hadapi dengan memasuki tahun yang baru. Masa lalu berupa kenangan yang sudah terkubur tidak boleh mengekang kita dalam isak tangis dan kepedihan. Tahun yang baru, masa depan yang baru. Tahun yang cerah dan penuh pengharapan. Selamat menempuh tahun yang baru dengan penuh pengharapan. Tahun yang cerah, masa depan yang gemilang.

            Semoga bermanfaat, Tuhan Yesus memberkati.





Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Sebuah Refleksi Tentang Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan (Senin, 31 Desember 2012) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 31 Desember 2012" pukul 10:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar