Senin, 06 Mei 2013

Kamis, 2 Desember 2010 (Kaitan Prinsip Grafitasi dan Prinsip Kerja Keras)


          Jam 09.15 WIB gue berangkat dari rumah, soalnya gue ada kuliah jam 10.00 WIB. Gue harus menyediakan waktu 1 jam untuk perjalanan, kalo lewat Jalan Raya Pasar Minggu, jalan super macet itu. Sebenernya tadi gue tergoda untuk lewat Bakin, tapi berhubung udah deket jalan raya, gue males muter ke Bakin. Akhirnya gue lewat jalan raya yang panjang itu. Gue sih mikir kalo gue akan terlambat 15 menit. Tapi untung banget gak macet, dan ternyata dosen gue yang telat, jadi kami masuknya jam 10.30 WIB. Gak telat deh gue :-D

          Seperti biasa, gue harus jalan ke Jalan Raya Pasar Minggu untuk dijemput Mobil Besar-ku Tersayang. Mobil anter-jemput gue, tapi plat kuning. Yup, angkot. Hihihi.. Waktu gue lewat tanjakan, gue lihat ada anak kecil, cowok, sekitar umur 10 tahun naek sepeda. Sepeda yang dia genjot arahnya searah sama gue, yaitu sama2 menanjak, bukan menurun. Gue lihat anak itu ngegenjot sepedanya dengan sekuat tenaga. Dia harus berdiri sambil menggenjot sepedanya, dengan demikian maka tenaganya untuk menggenjot sepeda menjadi bertambah.

          Tiba2 ada sebuah pemikiran di otak gue yang sering kosong dan sering korslet. Gue berpikiran tentang prinsip grafitasi dimana semua benda yang ada di bumi cenderung menuju/kembali ke bawah/ke tanah saat dilempar ke atas. Dan kita berjalan melenggang jauh lebih cepat di turunan. Sebaliknya, kita akan berusaha lebih keras untuk berjalan menanjak.

          Dari prinsip grafitasi itu gue hubungin ke prinsip KERJA KERAS. Saat sepeda di turunan itu cenderung ingin berjalan ke bawah karena adanya gaya grafitasi, si anak cowok tadi malah berusaha menggenjot sepedanya ke atas (menanjak) karena mungkin dia punya tujuan untuk pulang ke rumahnya (di atas tanjakan tadi).

          Gue lihat dia sekuat tenaga menggenjot sepeda itu supaya dia sampe ke rumahnya, itu artinya kita butuh bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan yang telah kita tetapkan. Daya grafitasi yang seolah "menyedot" sepeda itu untuk bergerak ke bawah, artinya ada banyak hambatan untuk mencapai tujuan, yaitu rasa malas, tekanan sosial, pola pikir yang salah, kurangnya kesadaran, tidak percaya diri/pesimis, takut salah, tidak mau dikritik, dll, dsb, dst, dkk, etc, hihhihihi...).

          Tapi ada teknik yang dapat kita gunakan untuk memperlancar usaha kita, sama seperti halnya teknik bersepeda si anak itu yaitu menggenjot sepedanya sambil berdiri saat sepedanya bergerak menanjak. Teknik yang dapat memperlancar usaha kita ialah :
1. Berdoa dan berserah
Beriman kepada Yesus agar rencana kita berhasil. Tapi jangan kecewa juga kalo saat itu kita gagal. Karena saat itu Tuhan belum menginginkan kita untuk berhasil. Semua ada waktunya kok. Kita mengerjakan bagian kita, sisa-nya Tuhan yang urusin. Masalah berhasil/gagal, itu terserah Tuhan. Yang penting kita udah melakukan yang terbaik. Do the best aja lah.
2. Melawan rasa malas
Sebenernya, musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Kalau kita gagal melakukan sesuatu karena rasa malas yang berlebih, salahkanlah diri kita yang terlalu malas dan tidak bisa melawan godaan setan.
3. Percaya diri/optimis
Tanamkan kata2 di benak kita : "Gue yakin, gue pasti bisa". Dan akhirnya kita akan bisa melakukan apa yang kita ragu untuk dilakukan. Tapi kalo di benak kita hanya tertanam, "Ya Tuhan, gimana gue bisa ngelakuin itu semua?", maka kita hanya bisa mengeluh dan meratapi diri.
4. Terima kritik dan saran
No body perfect. Yang bisa menilai pribadi kita adalah orang lain. Orang lain bisa melihat kepribadian kita yang gak pernah kita tahu. Jadi apa yang orang lain tau, belom tentu kita tahu. Tanya opini dari orang2 sekitar kita, "Hei, menurut kalian nih, aku itu orangnya kayak gimana sih?". Kalo kita menilai diri kita sendiri, maka kita hanya menyebutkan yang positifnya aja (mayoritas orang memang tidak mau menjelek2kan dirinya sendiri dengan menyebutkan sisi negatifnya secara terbuka). Tapi kalo kita menilai orang lain, pasti yang kita sebutkan pertama kali adalah sifat2 jeleknya, baru sifat2 baiknya. Manusiawi kok, tapi coba diubah ya cara pandang seperti itu.
5. Tekanan sosial dan takut salah
Manusia pasti punya tekanan sosial seperti ungkapan2 yang mencemooh/merendahkan, "Emang lo bisa? Kan lo gak bisa apa2. Apapun yang lo kerjain pasti salah dan gak ada hasilnya". Jangan takut salah untuk mencoba sesuatu yang baru. Kalo lo gak nyoba, lo gak dapet pengalamannya. Tapi jangan coba2 sesuatu yang sudah dilarang masyarakat bebas ya. Jangan coba2 pake Narkoba, Free Sex dan ngerokok. Untuk hal yang terakhir gak terlalu dilarang masyarakat sih, tapi jangan dicoba lah, nanti ketagihan.

          Seperti halnya para Pendaki Gunung yang mengadopsi pepatah "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian", seperti itu juga hidup yang kita jalani saat ini. Para Pendaki Gunung memakan banyak waktu dan membuang banyak tenaga untuk mencapai sebuah puncak gunung. Tapi ketika mereka sudah berada di puncak gunung, mereka merasa bangga dan bahagia. Ketika kita mederita karena sesuatu keberhasilan yang ingin kita capai, pada akhirnya nanti kita akan bahagia karena keberhasilan yang kita cita-citakan telah kita raih.

          Gue pernah lihat baju seragam petugas POM Bensin, "Tidak ada kerja keras yang sia2", inget kata2 itu baik2. Aneh sih, tulisan di baju seragam seorang petugas POM Bensin kok kayak gitu ya? Tapi, bener juga sih kata2 itu. Hihihi...

          Jam 16.00 sore gue ikut Kelompok Kecil (KK). Ya, AKK dan PKK sibuk semua. Akhirnya jarang KK deh. Tapi tadi lucu banget. Temen gue yang terkenal pendiem, ternyata bisa ngelenong juga. Hahaha.. Ngelawak dia! Seneng banget deh hari ini bisa KK lagi, meskipun semuanya pada amnesia, "Udah bahas sampe bab berapa ya kita?". Hihihi... Udah ah, segitu aja cerita gue hari ini. Makasih kalo udah baca Notes gue. Semoga bermanfaat. GBU all.




Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Kamis, 2 Desember 2010 (Kaitan Prinsip Grafitas dan Prinsip Kerja Keras) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 2 Desember 2010 pukul 20:47"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar