Senin, 06 Mei 2013

Jumat, 26 November 2010 (2x diperingatkan mengenai Akhir Perjalanan Hidup)


           Hari ini gue bangun jam 8 pagi. Gue bantu2 Nyokap beberes dapur. Nyuci piring2 pesta dan ngelapin sampe bersih. Gak dijadwal sih, tapi kebetulan gue bantuin aja. Sebenernya gue males, pengen meringkuk di atas kasur dan memeluk mesra guling tersayang. Tapi Nyokap yang jauh lebih semangat dari pada gue (meskipun kondisi badannya jauh lebih lemah dari pada gue), yang menyemangati gue untuk bantu2 beresin peralatan pesta.

          Sebenernya di rumah gue gak ada pesta. Tapi peralatan masak dan peralatan makan yang lengkap udah tersimpan lama sehingga menjadi sarang tikus dan tempatnya kecoa beranak-cucu. Terbukti saat Nyokap bongkar2 lemari itu, banyak kotoran tikus dan di pojok lemari ada sedikit genangan air, ya pipisnya tikus. Iiihhh,,, Jijik juga gue lihatnya. Ada kecoa pula, untungnya udah pada mati. Ada kecoa yang baru lahir (kecil banget bentuknya), ada kecoa yang setengah gede (kayaknya mereka masih dalam masa pubertas, hehehe,,,), sampe kecoa yang gede2 (entah itu orang tuanya kecoa atau bahkan kakek-neneknya kecoa, hahaha..).

           Mengenai perlengkapan pesta. Jujur, Nyokap gue kayaknya punya peralatan yang lengkap. Entah beli dimana itu semua perlengkapan pesta dan perlengkapan makan. Yang namanya Ibu2 pecinta dapur, harus lengkap lah peralatannya. Menurut gue sih udah lengkap, tapi menurut kalian mungkin gak lengkap, masih ada barang2 yang lain kali. Gue inget, kayaknya di gudang ada 2 lusin cangkir beserta tekonya. Dan 4 lusin piring pesta yang gede. Hahaha... Kayaknya ini jadi Harta Karun dari Nyokap untuk anak2 nya. Kalo Bokap kan kasih Harta Karun berupa pendidikan S1, kalo Nyokap kasih Harta Karun berupa peralatan dapur. Gue inget, waktu itu gue becanda sama Kakak kandung gue yang cewek, kami janji akan membagi rata Harta Karun dari Nyokap. Masing2 dari kami bawa 2 lusin piring pesta dan 1 lusin cangkir ke rumah mertua kami. Dan sepertinya masih ada barang2 yang perlu dibagi rata. Jiakaka.. Tapi kayaknya mertua kami pasti sudah punya peralatan dapur sendiri. Jadi yang butuh peralatan dapur macam gitu ya anak2 cowoknya aja, yaitu kedua Abang gue yang harus membawa istrinya ke rumah Bo-Nyok gue ini. Haha..

           Sekitar jam 1 siang gue ke Masjid deket rumah, mau beli Gado2 untuk gue dan Abang gue. Saat gue ngantri Gado2, gue jalan2 dulu ke Tukang Buah Dingin. Setelah gue beli 3 potong pepaya, gue balik ke Tukang Gado2 lagi. Gue nyeberang tanpa lihat kanan-kiri. Dan setelah gue sampe di tukang Gado2, ada Kurung Batang lewat di depan gue. Gue langsung mengurut dada, sambil bilang "Ya Tuhan Yesus". Gue gak sadar kalo Shalat Jumat hari ini dibarengi dengan Sholat Jenazah. Entah siapa penghuni Kurung Batang itu. Yang jelas gue lihat itu Kurung Batang diusung sama beberapa Bapak2.

          Waktu Gado2 pesenan gue dibikin, tetangga gue (Ibu2 yang biasanya jual Kolak di Masjid setiap Bulan Ramadhan) bilang, "Masih muda banget itu yang meninggal. Penjaga warnet, cowok, umur 24 tahun. Meninggalnya karena masuk angin, muntah2 mulu". Sebenernya sih gak ada yang tanya, tapi untung banget si Ibu itu nyeplos kayak gitu. Jadi gue tau kenapa dia meninggal, mungkin karena Penyakit Angin Duduk. Ada aja sih orang yang meninggal hanya karena masuk angin. Jadi sanking banyaknya angin di dalam tubuhnya, orang itu sampe gak bisa kentut, terus malah sesek napas dan akhirnya THE END. Parah juga ya, gak nyangka kan?

          Jam 18.50 WIB gue berangkat ke gereja. Gue tau kalau Jumat 18 November adalah Jumat terakhir Sermon. Jadi Jumat ini langsung latihan koor tanpa Kebaktian Sermon terlebih dahulu. Tujuan utama gue ke gereja untuk latihan koor. Ternyata setelah sampe di gereja, anak2 Naposo pada mau mengadakan Acara Penghiburan ke rumahnya salah satu anggota Naposo kami. Salah satu orang tua dari si Kakak itu (maaf saya rahasiakan namanya), sudah meninggal sejak 1 bulan yang lalu. Jujur, gue kaget dan agak sedikit kecewa karena tujuan utama gue (yaitu latihan koor) tidak tercapai. Tapi gak mungkin gue balik ke rumah lagi, gak enak sama orang2. Lagi pula gue mau tau dimana rumahnya si Kakak itu dan gimana keluarganya. Kalo seandainya gue tau kalo Jumat ini mau Pangapulion, gue gak mau dateng dengan alasan "Gue gak deket sama dia, takutnya nanti gue dianggap SKSD Palapa (Sok Kenal, Sok Deket, Padahal gak tau apa2, hehe..)". Kata temen gue, "Makanya buka FB, udah dikasih tau kali Jumat ini Pangapulion". Tapi untungnya Tuhan berkata lain, Dia sengaja men-setting kondisi supaya gue bisa ikut Pangapulion dan gue dapet banyak pengalaman.

          Gue baru tau ayat Alkitab 2 Korintus 1 : 3-4 = "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah". Dan gue juga baru tau kalo ada buku "Sengsaraku adalah Bait Kudus-Mu" (kalo gak salah inget, itu judulnya). Maksud dari "sengsaraku adalah bait kudus-Mu" ialah, di saat kita berduka/jatuh dalam pencobaan (sehingga kita terpuruk dalam kesengsaraan), saat itulah Yesus menghibur kita. Dia benar2 hadir dan bekerja dalam kehidupan manusia. Tuhan menguatkan kita melalui Penebusan oleh Yesus Kristus, melalui Roh Kudus yang selalu menjaga manusia, dan melalui Alkitab (khotbah dan ayat2 Alkitab). Sesuai dengan Yeremia 29 : 11 = "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kapadamu hari depan yang penuh harapan", pencobaan yang kita hadapi pasti memiliki tujuan, yaitu membentuk kepribadian kita dan semakin mendekatkan kita dengan Dia. Dan memang, mausia hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Tuhan punya kekuasaan yang absolut untuk mengambil/memberikan sesuatu kepada manusia.

           Tadi kami menyanyikan lagu Allah Peduli. Gue berusaha menahan tangis, makanya gue alihkan perhatian ke hal lain. Pegang HP, lihat2 lampu, ngelipet kertas acara. Hehe,, Jadi gak enak nih, kelihatan nangis. Yang bikin nyesek, gue lihat anggota keluarga itu nangis, jadi ikutan nangis deh gue. Maklum, wanita kan Makhluk Perasaan. Gampang larut dalam suasana haru. Hehe..

          Gue sampe rumah jam 12 malem, nebeng sama mobilnya Ophine, lanjut naek angkot, dan sampe rumah dengan selamat. Tapi Nyokap was2, dia gak akan tidur kalo gue belom sampe rumah. Ckckck...

         Ya, hari ini gue dapet 2 peringatan mengenai Akhir Perjalanan Hidup. Si Mas2 di Kurung Batang tadi siang dan salah satu orang tua dari anggota Naposo kami. Semua manusia akan menyusul mereka yang mendahului. Tapi kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari kehidupan yang kekal di Surga. Seharusnya kita berbahagia karena Allah sudah memanggil mereka terlebih dahulu dan menempatkan mereka di sisi-Nya, di tempat teridah yaitu di Surga yang Kekal. Itulah tanda cinta dari Yesus.




Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Jumat, 26 November 2010 (2x diperingatkan mengenai Akhir Perjalanan Hidup) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 27 November 2010 pukul 0:12"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar