Jumat, 10 Mei 2013

Aku dan Dia (Senin, 16 April 2012)


Aku adalah manusia lemah
Bagaikan debu tanah yang mudah terbang tertiup angin
Debu yang mudah terhempaskan oleh semilir angin kecil
Aku tidak dapat menolak untuk mengikuti laju angin
Aku tidak mempunyai kekuatan untuk melawan semilir kecil itu
Aku rentan dan lemah

Tapi setelah Dia datang ke dalam kehidupanku, aku menjadi kuat
Bagaikan debu yang tersiram air
Kemudian debu yang basah itu ditiup oleh angin
Tapi, angin tidak dapat menerbangkanku kemanapun
Karena air menemaniku dan menghalangiku untuk pergi bersama laju angin
Air yang memberikan kehidupan, air yang menyejukkan dan melegakan kehausan

Dia datang untuk menopangku disaat aku lemah
Memulihkanku disaat aku terluka, menghiburku disaat aku sedih
Merangkulku disaat aku terasing, memelukku disaat aku gusar
Mengangkatku disaat aku jatuh, menuntunku disaat aku buta
Mendengarku disaat aku mengeluh, menjawabku disaat aku bertanya
Menggandeng tanganku ketika semua tangan melepaskan ikatannya denganku
Berjalan bersamaku ketika tidak ada lagi tapak kaki yang mengiringi langkahku

Ia yang tidak pernah meninggalkanku sendiri
Ia yang selalu ada waktu untukku meskipun aku tidak mencurahkan waktuku untuk-Nya
Ia yang pemurah dan pemaaf, pencipta dan pemelihara
Ia yang paling indah dibandingkan langit biru cerah
Ia yang paling berharga dibandingkan emas dan perak
Ia yang paling bersinar dibandingkan dunia yang gemerlap
Ia yang paling sempurna dibandingkan ciptaan-Nya yang sempurna

Dia yang rela menderita demi debu tanah yang tak berharga sepertiku
Dia yang berkuasa dan menjadi tempat meminta sekaligus mengadu
Dia yang tetap mencintaiku meskipun aku membenci-Nya
Dia yang tetap memberikan cinta terindah meskipun aku mendendam kepada-Nya
Dia yang tetap mengaharapkan aku kembali kepada-Nya meskipun aku t'lah hilang
Dia yang tidak menginginkan aku binasa, melainkan menginginkan aku bertobat
Dia yang selalu memaafkanku meskipun aku murka kepada-Nya
Dia yang selalu menyembuhkan luka hatiku meskipun aku sering melukai hati-Nya
Dia yang selalu mencariku meskipun aku selalu lari menghindar dari-Nya
Dia yang selalu menyelamatkanku meskipun aku tidak pernah mengucap syukur kepada-Nya
Dia yang selalu memberikan hal terbaik meskipun aku sering mencela-Nya
Dia yang selalu memahamiku meskipun aku tidak pernah mau mengerti kehendak-Nya
Dia yang tetap menerimaku meskipun aku telah bercela
Dia yang selalu menguduskanku meskipun aku sering menodai diriku sendiri
Dia, hanya Dia, Yesus Kristus Jurus’lamatku.



Notes :
Hasil copy paste dari Notes di Facebook "Windy Sitinjak" dengan judul "Aku dan Dia (Senin, 16 April 2012) oleh Windy Sitinjak (Catatan) pada 16 April 2012 pukul 6:38"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar